Sabtu, 26 Desember 2009

-Nya

Nya..
yang meninggalkan bias setelah aku datang

Nya..
yang jadikan tempurung kepalaku berat karna batu

Nya..
yang selalu menghiasi telapak kakiku

semaian mimpi selalu hadir setiap malam
membingkis desiran jiwa yang nyata akan aku yang jadi

kadang derai
dalam doa
beradu
dengan mimpi

nyata bahwa aku masih kecil
melihat saja masih salah
apalagi mengucapkan......

ah,
mengapa semua ada sekarang?
kenapa ngak duludulu aja?

setelah ku tahu
masih begitu nyata

bahwa aku bukan siapasiapa
untuk-Nya

Sekayu, 2009.

Selasa, 22 Desember 2009

Dula

aku berjalan di atas gelasgelas mutiara yang pecah
aku luka dan darah mengalir dengan isak yang buta

mataku tertutup
hatiku menyemaikan pisau
mencari kerikil batu
aku layu

pisau pun tertancap
dan kau terpukau

aku anak dula yang temaram
merunut alunan lagu
yang berjudul
''ibu aku rapuh.''

Secarik Jejak

awn hitam yang lewat dari mimpi-mimpiku
menitipkan segelas segelas air hujan yang berbau

mendesah dengan bengap tulangku yang rapuh
menggali ingatan tentang waktu dan lalu

Jumat, 13 November 2009

Muci

dengan desah

ia lenyap diujung muara jeregong
terisak jeritan kalah
bergema sangat lara

kaki sungai tak menepi lagi
pergi mendengus penuh kepasrahan
yang hanya menyisahkan ayam betina

Kamis, 05 November 2009

sajak pengakuan mantan sang pencuri jalanan tentang sang koruptor

waktu masih bermain petak umpat
di pasar itu aku melihat sendiri wajah bayangan dekat jalan
gerak tangan lapar sambil meminta di atas trotoar
aku terpejam dan menghela napas- napas,
jantung, keringat, getaran tubuh, mata, dan mulut.

perlahan dia berbisik di telinga kiriku
"malaikat-malaikat telah dibelenggu
tak perlu bicara
waktu itu ada di dalam koper"

sedikit samar tubuhku merunut pengendara mersi sang koruptor
diapun keluar menyemaikan kopernya
yang berisi dosa

dengan gontai tubuhku menerpa setiap sudut mata para massa

aku takut,
mencari sesuap nasi, mencuri dan mati
sedangkan dia,
mencari tambang emas, mencuri dan membeli mati

wahai roh-roh jalanan, lindungilah aku
dan bisikanlah sekali lagi di telingaku

nemun kenyataan telinga kananku yant menyeru
agar urung melakukan akrobatku

dia berkata
"kembalilah ke fitrah, laksana terlahir kembali sebagai insan mulia,
ada jalan didepan. suatu rumah yang di bawahnya mengalir air
yang sangat jernih dan setiap sudut ranjang ada bidadari
yang menemani dan memenuhi hasyratmu"

saat itu suara adzan menyeru di telingku
insanku gemilau
mataku binar
hatiku tergugah
bersama dentungan angin
yang kembaki ke praduan rel surga

sekayu damai
2009

21

dari muka gubuk terlihat fargmen awan
ketika menengada dengan keajaiban jalan

sebuah lukisan hidup yang tak begitu redup namun sayup

tergores sendiri
dan tersapu angin riam

serdadu kehidupanku bermain nyata
dan timbul terapung
serta hanyut dalam aliran sungai

semua terjadi beriringan waktu
21 berikan keramat di depan mukaku

sekayu damai
2009

Sabtu, 31 Oktober 2009

Cahaya Mulia

tiada cahaya yang melebihi tutur matahari yang kau pacarkan melalui rasmu
terasa roh-roh datang menghampiri aku dan memberikan secarik takdir
untuk membuka pintu larva dengan deritan perlahan
agar cahaya meresap lantai dan dinding tulang rusuk
getir sekali desiran, mendaki atap pundakku hingga membungkus sengau angin yang semilir

pada keagungan aku terapung menjelajahi jagat kulitku
terdengkur dan tervonis atas tengadah pinangku

hm...m...m.
dengan keagungan inilah aku menanjaki langit ketujuh
dan menerawang sendiri isi tempurung kepalaku

demi kau kutulis terik matahari
tentang alang-alang rumah yang rapuh dan alas rumah yang berdebu

kaulah lakon dari petikan jejakku
cahaya mulia

sekayu damai
2009

Rabu, 28 Oktober 2009

Lembayung Jingga (kepada Nur Azizah)

pada sisa-sisa matahari
aku berharap berikan cahayamu
untuk malam nanti

senja ini, dia bergerak perlahan dan malu merunduk
dia bercadar pohon-pohon rimbun menutupi jejak-jejak siang tadi

lembayung jingga harumnya kesat di lendirlendir keberanianku

akankah malam menghapus kegelisahan ini?...
oh tidak...
kenapa malam harus ada istirahat dan tidur?...
akankah bisa aku lawan dan menulis sendiri takdirku?...
dimanakah tuhan?...
"berikan aku dua tetes lautan!..."
(bukan maksudku untuk lebih dari yang lainnya
aku hanya ingin buta dari sebab yang belum terjadi dan melayang,
menerpa alunan angin serta pergi dari matahari yang mati.)

tidak lebih kok...
yang terpenting dia memberikan cahaya malam nanti
dan menemaniku tidur diatas alas buritan

andai saja...
lembayung jingga menjadi melati ungu

akan kujadikan malunya sahwat ranjang seumur hidupku

lekuk harapku...
menghirup harum melati ungu

lembayung jingga berubahlah!...

Sekayu...
2009

Kencana Merah Mudah (kepada Nur Azizah)

"pagi itu aku merunut kata yang terindah untuk-Nya (cahaya mulia)"

Tak akan henti ku bermain lakon
menuju alur-alur hadapan mukaku
walaupun bayang-bayang hanyalah miniatur
yang membuat rantai keyakinanku

kencanaku buat cahaya mulia merah muda

sekayu
...
2009

Rabu, 21 Oktober 2009

kurukuru

kurukuru
panggilan anak desa
terhadap langit ketika air hujan jatuh

bukan sebuah dzikir
yang meminta tiba
hanya saja sudah terbiasa
dari dulu kala

tanpa tahu arti dan namanya
kurukuru

sekayu...kos
2009

Selasa, 20 Oktober 2009

kujarat mawar (kepada Nur azizah)

waktu berjalan...
menyisahkan jejakjejak putik
yan jatuh lalu tumbuh

pun waktu memberikan musim
basah dan kering
begitu pula kutanam harum di dada
dan tangan yang merekareka

kujarat mawar...
tanamku belum begitu harum
hanya semerbuk sajalah
yang menjadikannya tangkai tinggi
menuju saat waktu tiba

kujarat mawar...
butuh pundak agar mekar
dan senyum yang jadikan ada
serta membawa matahari yang jadikan respon

kujarat mawar...
putik, benang sari, mahkota, kelopak, serbuk, tangkai-Mu
yang jadikan resep racun untuk memetikmu

kujarat mawar...
kutunggu kamu di pas bungaku

sekayu...school
2009

Kamis, 08 Oktober 2009

Lagak (bersama Nur Azizah dan Zabendra)

dari Nur Azizah kepda zabendra

kau berlagak di mukaku
berbicara tentang bunga
yang hanya dihisap oleh madu dan pergi setelah bergantiganti
kau menggap itu sunah
padahal itu makruh

kau belagak di hadapanku
berbagai aksesoris kalimat berwarna
kau haturkan dengan aksi terjun kejurang
demi kepercayaanku kau nekat
padahal ku tau kau itu terhuyunghuyung

sudah dan pernah kau menyalak seperti itu
memalingkan kenyataan dari surammu

lagak kau tak lebih dari harga pasaran malah gratisan
bersuap atas bawah dengan akrobat amatiran

aku lelah, dengan dekorasi yang kau buat mega

Rabu, 07 Oktober 2009

Dara (kepada Nur Azizah)

takjubnya aku melihat cahaya mulia
tutur kata yang putih membungkam temaram dialog siang tadi
sehingga cerah menghadirkan bayang sebagaimana layaknya

penuh perasaan, dia sentuh katakata dengan hati nur laksana namanya
dia akbarkan setiap kata yang lurus
dia hapus akarakar alasan duniawi

sungguh hati ini rona
sehingga semburatnya mengahapus dahaga dan laparku tentang dunia
hati ini damai

penuh permohonan harapan
akankah bisa ku ta'aruf dengannya?...

tuhan,
janganlah kau bangun menara terlalu tinggi! aku takut jatuh
jangnlah kau gandakan prajurit api di benteng kiri
sedangkan di benteng kanan mengharap dariku agar bisa terpadam api itu!
aku sungguh dan teramat sangat memohon kepadamu

dialah daraku
dialah langkahku
dialah malaikat peneman hidupku

sekayu...kelas
2009

Minggu, 04 Oktober 2009

guratan pena itu membekas di telapak tanganku

tinta -tinta itu berhamburan keluar dari telaganya
mengalir menyisahkan noda

jernih melelap kasat kalam
terpejamlah dia

tak tahu mengapa ada bekas guratan di tanaganku
akupun mencoba lelap
dan akupun bingung
jalannya berakar

ah,
hanya lewat saja
mungkin...

Senin, 07 September 2009

Gejolak Egoisme

gereget tahta
mencuci darah dalam petaka
dursilanya jaya diatas butala
dengan menggerumit segala perintah
bangunan istana buat singgasana

sedangkan mereka hampa rasa percaya
bahwa ada pikir jalan lurus
yang benderang untuk mencabik nafsunya
yang egistik

tak tahu mengapa...!

gejolak egoisme telah menggitik daya jalan otak
sehingga tingkah berubah menjadi galau

hanya menunggu akhir
yang bertanya dalam pertunjukan
akan adakah haul
yang mampu mecabikkan sifat
dan tahta yang dibangun demi keegoisan
di butala...!

Kamis, 03 September 2009

2 ( dua ) Aliran yang Menjiwai Seorang Pengarang



Dua aliran ini adalah gambaran dari pengarang yang melukiskan isi dari pemikirannya dan sipat yang dijiwai pengrang baik dari dalam dirinya maupun diluar dirinya sebagai objek.
Aliran ini memiliki cabang-cabang yang berbeda dalam pengertian dan isinya, sebagai perlambangnan ciri khas dari cabang-cabang tersebut

Aliran tersebut adalah aliran relisme dan aliranEkspresionisme

1. Aliran Realisme
Aliran ini memiliki 3 (tiga) cabang , yaitu ;
1 . Naturalisme
2 . Determinisme
3 . Impresionisme

A . Naturalisme
Naturalisme ialah aliran yang cendrung kepada melukiskan yang buruk-buruk, yang mesum-mesum, atau yang cabul-cabul. Di dalam masyarakat bnayak tersebut lukisan (karangan) yang demikian, pada sekitar tahun 60-an.
Umpamanya buku Tante Maryati, Neraka Lampu Biru (oleh Motinggo Boesje)

B . Determinisme
Determinisme merupakan aliran cabang Naturalisme. Dalam karangan Determinisme dilukiskan tentang paksaan nasib yang disebabkan oleh kebokbrokan (kemerosotan akhlak)

C . Impresionisme
Serupa dengan aliran naturalisme dan determinisme, maka aliaranimpresionisme cara mengungkap pikiran sesuai dengan kesan perlama yang ditangkap oleh pengarang sewaktu melihat suatu objek di luar dirinya. Kesan itu serta-merta (spontan) digambarkan dengantidak melalui pengolahan didilam jiwa pengarang terlebih dahulu. Kesan yang di tangkap itu dilukiskan seketika itu juga, untuk menjaga spontanitas

Contoh :
Pagi-Pagi
Teja dari cerwat measih gemilang
Memuramkan bintang mulia raya
Menjadi pudar padam cahaya
Timbul tenggelam berulang0ulang
................................................................................
Moh. Yamin
Buku Paket Kesusastraan III

2. Alran Ekspresionisme
Aliran ekspresionisme merupakan kebalikan dari aliran realisme. Bila seorang pengarang
menuangkan pikiran maupun perasaannya setelah melalui pengolahan dalam jiwa pengarang, meka pengarang tersebut digolongkan dalam aliran Ekspresionisme. Bagi pengarang Ekspresionisme alam hanya merupakan alat saja untuk melukiskan segala yang bergejolak dalam jiwanya. Oleh karena itu alam sering juga tidak diperlukan, karena yang dilukiskan dapat berupa gejolak rasa yang mendesak di dalam jiwa pengarang semata-mata.

Contoh :
Melaut Benaku
Melaut benaku terhadap manusia
Melaut pula benaku terhadapku sendiri
Karena dalam kelakuan merka
Terlihat olehku perangaiku asli
..........................................................................................
Oleh : Amal Hamzah
Dari : Ikhtisar Sejarah Sastra (Ajip Rosidi)

Yang menjadi cabang dari aliran ekspresionisme , yaiut ;
a. Romantik d. surrealisme
b. Idealisme e. simbolik
c. Mistisme f. Psikologisme

A . Romantik
Isi karangan yang beraliran romantik dapat saja berupa kenyataan, tetapi dapat pula berupa khayalan, yamh menjadi ciri khas aliran romantik ini ialah di dalam pengarang mengungkapkan buah pikirannya itu dengan cara yang muluk, yang mengakibatkan pembaca terhanyut dalam khayaan. Mungkin berupa suatu mimpi yang sangat indah, tetapi juga mungkin pula berupa lukisan kesedihan yang mampu menghancurluluhkan perasaan.pembaca. Perasaan pembaca terbawa hanyut kealam yang tidak berjejak di atas kenyataan.

Contoh :
Berdiri Aku
Berdiri Aku disenja senyap
Camar melayang menepis buih
Melayah bakau mengurai puncak
Berjulang datang ubur terkembang

Angin pulang menyejuk bumi
Menepuk teluk mengempas emas
Berlari kegunung memuncak sunyi
Berayun-ayun diatas alas

Benang raja mencelup ujung
Naik merak menyerak corak
Elang leka sayap tergulung
Dimabuk warna berarak-arak

Dalam rupa mahasempurna
Rindu sendu –mengharau kalbu
Ingin datang merasa sentosa
Mencecap hidup bertentu tuju
Oleh : Amir Hamzah
Dari : Buah Rindu

B . Idealisme
Idealisme ialah aliaran yang didasarkan kepada buah cita pengarang. Dalam karangannya dilukiskan tentang apa yang menjadi idamannya dimasa depan, yang seolah-olah telah terjadi sekarang.

Contoh :
Sebagai angkatan kapal terbang
Gembira dahsyat getaran udara
Begitupula angkatan zaman sekarang
Dunia raya penuh raya
Oleh : ipih H.R
Dari ;Pujangga Baru
(Karangan ini digubah lama sebelum kita memperoleh kemerdekaan)

C . Mistisme
Aliran mistisme isi karangannya bernafaskan ketuhanan

Contoh :
Tuhanku Apatah Kekal ?
Tuhanku, suka dan tia
Gelak dan senyum
Tepuk dan tari
Semuanya senyap, silam sekali

Gelak bertukarkan duka
Suka bersalinkan ratap
Kasih beralih cinta
Cinta membawa wasangka...

Junjunganku apatah kekal
Apatah tetap
Apatah tak bersasin rupa
Apatah beqa sepanjang masa
.....................................................................................
Oleh : Amir Hamzah
Dari : Buku rindu

D . Surrealisme
Dalam krangan yang beraliran surrealisme pengarang mengungkapkan pikirannya melompat-lompat dari hal yang satu kepada hal yang lain, untuk menggambarkan suatu keseluruhan sekaligus. Hal ini agak payah bagi pembaca untuk menangkap maksudnya . Tujuan pengarang ialah untuk menuangkan segala pikiran yang bergejolak sekaligus, sejalan dengan jalan pikiranmanusia yang melompat-lompat.
Contoh surrealisme ialah sebuah penguraian kejadian seperti yang dilukiskan dalam buku belenggu oleh Armyn Pane, dan dalam sajak-sajak karangan sitor situmorang

Contoh :Lagu Gadis Itali
Buat Gadis Maccri
Kerlingan danau dipagi hari
Lonceng gereja bukit itali
Jika musimmu tiba nanti
Jemputlah abang di teluk napoli
Oleh : Sitor Situmorang
Dari : Ikhtiar Sejarah Sastra (Ajip Rosidi)

E . Simbolik
Simbolik ialah apabila pengarang didalam melukiskan sesuatu dengan cara meminjam benda lain untuk dijadikan alat guna memperlambangkan apa yang dimaksudnya. Cerita-cerita binatang yang menggambarkan tingkah laku manusia yang ada ditangah masyarakat.
Demikian juga cerita-cerita wayang, karangan modern yang beraliran simbolik misal: sanjak Bunglon, Tinjaulah Dunia San

F . Psikologisme
Apabila pengarang dalam menguraikan para pelakunya itu disertai lukisan tentang kejiwaan pelakuny, dan dapat menembus tentang tantang apayang berkecemuk di dalam jiwa seseorang pengarang, maka pengarang tersebut digolongkan kedalam pengarang aliran psikologisme. Dari seseorang pengaran beralitan psikologisme diperlukan dasar pengetahuan tentang seluk-beluk kejiwaan, sehingga pengganbaran sikap jiwa pelaku, dalam karanganya itu dapat dipertanggungjawabkan.
Buku-bukumaupun cerpen yang beraliran psikologisme makin banyak jumlahnya, seperti yang terdapat dalam koran atau majalah-majalah buku karangan marga-karmila, “Badai pasti berlalu dan lain-lain”. Adalah sebagai contoh karangan yang beraliran psikologisme dari tahun 60-an

Dua aliran yang mengalir dijiwa seorang pengarang memandu pengarang untuk landas lurus mengetahui lebih dalam dimana ia berada. Aliran ini bagaikan peta yang menjadi pedoman keberadaan yang sesungguhnya pengarang tersebut, letak dan tempat begitupla aliran dan cabang.
Ada perbedaan dan persamaan antara setiap pengarang yang berdiri dialiran dan di cabang itu.. Harapa dari tulisan agar mereka yang merasa seorang pengarang bisa mengetahui dalam segi apakah mereka termasuk.

Senin, 24 Agustus 2009

2 ( DUA ) MALAM CORETAN KURSUS (cerpen)


Tercoret langkah mencari isi dari tiap tata kata berserahkan jejak melukiskan tiap bait tergores rentakan menderu gumaman bergelombang ricuh . Senja tenggelam lara aku dan dia bercanda bahasa ia berkata “gelap tiba mandi lega akankah kita berserah demi raga.” aku menjawab “dikala ia menanti semua akan jadi walau kita merintih dan meminta kasih.” tak habis bicara terdengar di daun telinga merdunya kumandang memangil dia mengajak “sebelum kita melangkah ada baiknya kita menitip rasa pada yang kuasa.”
Setelah itu kami melupakan dialog yang pertama dan menyiapkan buku serta peralatan lain-Nya kamipun siap pergi , dijalan lewat gong belakang rumah jejak-jejak kecil dan suara lugu mengikuti langkah menuju kursus bahasa , keluguan kata kadang membuat kami debat dan melanjutkan dialog Ke-Dua dalam masalah orang yang bisa kita rengkok dalam pikiran , disana juga kami menyusun kata siapa yang benar dan jalan yang landas lurus .
Tak terasa sudah sampai di tempat kursus sapa dan salam menjumpai kami “ simpul dua berupa ruas menanti puja menyertai dada.” ucapan selamat datang dari mereka akupun sedikit menyela dari kata mereka “pulur dada bermain lapang menendang pulang.” balasan kamipun tercurah , satu dari pembimbing atau guru kami menyuruh raga menuju lantai penuh kata memasuki pintu mulai belajar , didalam ruangan boleh dikatakan kami belita tapi langkah cukup sebaya dari yang rentah dan diruangan belajar juga bersuhut-suhut kalimat omel , bual-bual katapun menyertai guru menjadi rapuh dari retakan suara kami bagai raksasa menggoyahkan telinga , tanpa marah gurupun mereda seolah dia mengerti siap mereka termasuk jua kami berdua , jam akhir dari pembelajaran tiba , saat-saat seperti ini membuat guru lega dan bergegas langkah menuju rumah. Sedangkan kami disini masih aktif menelan waktu bercanda , tertawa , dan so pasti gembira hingga larut menerpa , menerka jua kerumahnya.
Kursus bahasa yang tak begitu mega ini menyisahkan kami bertiga aku kau dan dia , dia meringis kata seakan mengikat tali yang menarik ajak ia bilang “aku sendiri disini jenuh dengan sunyi , akankah kalian mau tetarik dari ikatan yang maya suara ekso membangun bayang dari hampa terang.”aku dan kau menata suara untuknya “kami hanya jari yang merangkai tulisan dan hanya kelopak mata yang merangkap suara dari apa yang kami lihat.” Kata-kata kami berhambur buritan tak pasti kadang ada tolak dan juga iba , berlangsung lagi kata dari dia “aku hanya ambang-ambang angin penanti ada dalam tiada , rentakan miris menari bayang yang melayang tenang.” kami terdiam biru menuntut kata yang setengah ada “kerja kami sekolah esok.” ia mengentengkan kata “ambil saja alat kerja kalian berdua bawah dan nyalakan dengan roda bisa.”kami menyerah “bila kami mempunyai inang , biarkan kami menatap bulan untuk merangkak mengintai resah mengubah gelap menjadikan bayang senyum penantimu.” ia menangkap kata “tataplah dan jadilah bayang tenang dalam jenuhnya terang karna aku tak lama lagi meluncur lepas menggelinding menuju asal perintah kata dan asal kalian tahu aku hanya bisa berputar demi raga didunia sebab aku tak punya apa-apa.” mendengar kata-katanya seolah meringis hati kami luruh , dari rasa ini kami coba mengimbangi kata “tergantung tipis tali yang tandus melambai jaring berseru lumpu kami terima dan akan menemani jenuhmu.” terlihat hati kami bertiga takjub bermain lakon menundukan kata demi pengintai rahasia bayang cacaran pikir terus bercumbu cerita berganti-ganti suara aku kau dan dia manyala dalam ria tanpa rasa beda , untuk malam ini mingkin sedikit terbuka cerita dengan alas guling terjepit kepala kami bertiga hingga sudah berita lara malam pun senyap tanpa suara , lelap tak menduga dia nyenyak dan kami hanya bisa mendengar suara gemuru yang merdu keluar dari lubang mulutnya , kami melihatnya begitu polos wajah rayunya dan kami menyusulnya untuk tidur . Subuh tiba dia membangunkan kami dari tidur mengajak untuk shalat berimaman dia yang memimpin dalam penyerahan kasih embun .
Pagi yang sejuk menyertai kami pulang kerumah yang diiringi pohon dan rerumputan yang hijau indahnya pagi itu . Malam ke-Dua seperi biasa kami kembali kekursus melakukan hal-hal yang seperti anak belita bercanda , tertawa , dan so pasti gembira namun malam ini ada yang beda kulihat dia gelap kesat dan nafasku menghirup tak berada , perasaan itu ku simpan dalam tanya dan aku melanjutkan belajar hingga pengujung jam tiba , waktu kami sudah selesai belajar teman-teman pulang kerumahnya dan disini kau dan aku , kau bertanya “apakah sudah tiba atau sudah lalu.” aku menghela nafas “mungkin sudah tiba dan mungkin juga sudah lalu sebab katanya dia tak lama lagi.” sedang asik bicara guru yang mengajar tadi berkata “saya duluan ya pulangnya.” kami menjawab “ya bu hati-hati dijalan.” dan kami melanjutktkan pembicaraan kau bilang “biar kita kenang , biar kita menanti yang akan datang sebab dari sinilah kita bisa memetik apa yang sudah melekat pada kita.” aku menjawab “oh iya aku mengerti maksudmu , jikalah nanti kita pisah jauh menanti batas disana bahwa sesungguhnya karma itu ada dan jadikanlah ini penerang kita.” kau menerka kata “ ngomong-ngomong sudah larut nih ayo kita pulang dan mimpikan suatu hari kita ditolong seseorang dan biar kita hidup dijalan impian mempunyai bayang , mempunyai terang yang tenang.” kamipun bermain kata-kata khayal aku menjawab “ah uda tambah larut nih ayo jalan.” jalan seperti biasa lewat gong belakang rumah , kami bercanda riang seakan melupakan apa yang telah terjadi dua malam coretan kursus itu.
Tiba dirumah kami bergegas untuk tidur melepaskan bayang menuju jalan bawah sadar .

sekayu...course
2008

Gejolak Egoisme

gereget tahta
mencuci darah dalam petaka
dursilanya jaya diatas butala
dengan menggerumit segala perintah
bangunan istana buat singgasana

sedangkan mereka hampa rasa percaya
bahwa ada pikir jalan lurus
yang benderang untuk mencabik nafsunya
yang egistik

tak tahu mengapa...!

gejolak egoisme telah menggitik daya jalan otak
sehingga tingkah berubah menjadi galau

hanya menunggu akhir
yang bertanya dalam pertunjukan
akan adakah haul
yang mampu merabikan sifat
dan tahta yang dibangun demi keegoisan
di butala...!

sekayu...kayuara
2009

Selasa, 11 Agustus 2009

"Hari Pudar"

hari pudar
seperti hari ini
tak tahu menyala cerah
laksana fajar dan senja

"kala waktu membungkus kulit
yang menjadikan daging
dari khilap nafs"

haripun tersedia gemetar
.......tubuh menggigil.......

ujar kau...?
cukuplah...
cerahlah...

sekayu...skynet
2009

Jumat, 07 Agustus 2009

Renungan Malam

dibawah pohon besar
menghujah pentas renungan
dengan dataran sungai musi
pikiran menerawang khayal
akan kelir yang tersimpan rahasia mistis

ditambah sebuah gubuk
yang berdiri di belakang pikiran
tentang gelombang
yang tak teramat sangat deras

utamanya lagi pundakku berdesir
ketika kilatan bulan
dan sebuah pembatas penglihatan
hadir membawa warna
kemerah-merahan dilangit itu

bukan sebuah peradaban
kelokan jalan berakar seribu
sedangkan alam juga masih menyala
dengan tirainya
tanpa tahu kapankan.....itu!

sekayu...dermaga musi
2009

Laman Waktu

"deretan lampu malam berjajar
di alunan jari malaikat mimpi

surupati berkata :.......
kala hemburan sinar tak akan rona lagi

lampu neon dan silapan apipun terhempas

sejenak dia terbahak dalam pementasan lakon
dan sebatang rokok terhisap habis

kemudian dia membuka secarik kertas
ditulislah sebuah takdir
dewa sastra tercatat."

sekayu..di depan kos-an
2009

Adpertasi W.S.RENDRA

kadang sosok penyair peka terhadap ramalannya
tergores dari aksara dan kalimat sajak
hasrat menggugah bayang
tentang pikir dan getaran tangan

bukan realis yang tergambar
dalam coretan lukisan
hanya saja ingat akan waktu
singgah di istana ketiga

w.s.rendra ingtlah tentang sajakmu
"ma bukan maut yang menggetarkan hatiku"

rumput itu telah siap sayang
untuk meninggalkan jejakmu
dari tanah kuning

kaupun menimbun ingatanmu
yang telah habis dimakan usia
sedangkan hanya menunggu dan menunggu
langkah yang datang menghadiri tangis di balik tirai

hanya tersisa harap
jikalah waktu masih ada tetesan
tentang kau kembali lagi

ucapku
singgahlah dengan damai
laksana ilalang menuju atasnya

sekayu...disekolah
2009

Kamis, 06 Agustus 2009

Garis Renungan

di bawah renungan bulan
menyalak raung pembalas
arah utara dan selatan
membradu di dalam jarak

tanpa sedikitpun jejak fragmen berdiri
antara kau dan dia sudah tertakdir garis
saling menjaga batas

bila saat nanti saling
bercengkram
memakan
bahwa itu jalan

sekayu...renungan pasir musi
2009

blue

ribuan bumbum terkubur di dalam pusar dan
satu per satu terpental manuju arah buritan
terlepas dengan getar ala awam

surat itu berlukiskan kujarat mawar
tentang pena harum semerbak
pujian
sanjungan dan
permintaan
hanyut dalam barisan rima

penghayatan tinggi
berucup melintasi ozon
terlalu tinggi
namun
itulah ide pokok yang
mendasari ala surat
tentang penyalaan surga
di atas pundakku
janji malam biru

sekayu...di kamar
2009

Senin, 03 Agustus 2009

COUPDE'TAT

bukan lagi kudeta antara bangsa dan bangsa
kita indonesia telah punya kubu
tak perlu lagi darah mengalir
hingga membendung sungai merah

untuk puluhan tahun adalah jeritan bangsa yang telah girang dimakan kebebasan sila
tak perlu lagi saling menginjak karna pergantian sudah ada
tak perlu lagi mendirikan tabu atas setiap asas manusia
dengarlah renungan rakyat
kita merdeka...merdeka...dan merdeka

instuitif kita adalah saling menggandeng tangan
bergerak dan mengayunkan
serta membuka senyum diatas butala
ucapkan selamat datang hari peringatan
biar kita buka sedikit lembaran lama dan
meneteskan kesucian kristal yang mengalir diatas renungan bangsa

indonesia , merdeka...merdeka...merdeka

Kamis, 30 Juli 2009

Lukisan Awan

mula satu gambar yabg utuh
setelah sobek awan berhalang genggam
angin dengan kencangnya ikut memisahkan
jarak antara ricuh lukisan yang mati karna gumpalan baru

awan inkognito membentuk arti dari sebuah perjalanan kedepan
suatu hukum penyantun langkah.......
dengan putaran waktu yang berjalan

awanpun berganti lukisan
tentang masa.......
awan melayang buram.......

Bidadari Kecil Di Belakang Sekolahku

senyap menyertai dingin
berbinang kedamaiaan yang sejuk
kuhirup penantiaan di belakang sekolah
akan sorak dan gurau bersama pepohonan

ia kusebut sahabat hati
bidadari kecilku.......

Geruh Hari Muda

geruh hari muda.......
terselimut kalbu beku dari gejolak salahku

geruh hari muda
tak satupun trik matahari menyentuh tubuhku

adakah angin yang bisa menerpa abu dari sisa pembakaran hari muda?...
dan
mungkinkah semua terhapus laksana hariku mencair dengan trik matahari ayu?...

geruh hari muda

Kamis, 23 Juli 2009

Organisasi Pena

di atas penyalaan bulan tua dia berdiri
mengundang ratusan ilham untuk melangkah
menjejaki pengobaran yang deras dalam angan-angan

setelah cerah yang hadir dengan tetap
berbagai jalan agar bisa lebih tinggi
kelak nanti pendiri dan pengikut mendapatkan nama
yang berurut dalam pelaksanaan baru

Rasa Setelah Lakon Di Pentaskan

jiwa masih berlaku karma
menyelinap setelah parasit berdiri
turun menerpa hal yang tak lazim dan
peterka menyala dalam lagu sendu
akan ingat........
buih yang ada di tengah lautan

Senin, 01 Juni 2009

Akankah Bisa Untuk Aku Catat

merpati putih yang terbang di atas awan hitam dan
gemuruh yang bernyanyi
dalam keras dalm pelantara yang kuasa dan
kejinakan yang terasuh dalam lugu

-ternyata sulit mencari cerah diatas tujuan ! -

melangkah berterus arah
tanpa darah tak akan terasa hasil punya
sedikit dan terus bertambah
terangkai........
walau hanya bayang angan
kuharap semua terlaksana

kelak........

Kamis, 28 Mei 2009

Ibu Pertiwi

air mata matahari menangis
menangis dengan rasa ibu pertiwi
bercucur air mata keristal membasuhi permukaan pipi
membangun istana kastil di atas kesedihan

rakyat indonesia............

segala isi alam dari simpanan kekayaan menyala luas
di saat itulah indonesia menjadi bahan bakar dari api-Nya penjajah

di rampas kecerahan
di bangun kegelapan

kini ibu sedang susah
merintih dan berdoa

Senin, 18 Mei 2009

Menuju Hari Barumu

Tak terduga birahimu menaiki senyuman yang terlepas dalam jarum-jarum tajam,
kau mengadu kepalsuan yang indah,
kau buramkan dengan tipu rupa

Aku tak tahu bila jadinya kau menolak langkah
tak begitu lama..............

Bagiku kau menuju hari barumu tuk jadikan pegangan intimmu

demi menuju hari barumu.

Senin, 11 Mei 2009

Kedewasaan Ku

proses kelaziman bertumbuh semakin besar
getaran pikir berdenyut terus dan tambah kencang
tak tentu langkah ini !
kadang ada tanya .........

saat kepercayaan bahwa aku telah bisa terbang dengan bebas
aku terhanyut........

bermacam sistem yang dipermainkan
aku terlibat setengah / setengah

jalan yang lurus ini sedikit terbengkok
dari senyawa alam yang dimainkan
dan hanya mengetahui surga dunia sejenak
acapkali aku terliur dan mencoba tiga isapan , kepalaku pusing
lapisan pikiranku menurun

setelah itu aku sadar akan warna hitam yang menyelinap disegala sarap akan bahaya

kehampaan dalam bulan membangun jalan akan lurus kembali
mengelak ajak dan berpaling lurus

pukulan yang mengelak ajak terus melukaiku
dan disitu jalan palingku adalah benar
ketetapan dalam putusan

menuju perkataan dari perkataan lazim
tanpa kekerasan jalan hitam itu mengikat rasa
ada ancaman gambaran pada tolakan nanti

aku mencetuskan andil akan pikiran hitam itu
aku tak takut ancaman ini bahwa hanya bual yang berbau sampah

satu keputusan ini adalah hari dimana keajaiban menampakan kenyataannya
bahwa aku telah dewasa

Kamis, 16 April 2009

Sebenarnya bisa

aku kau dan dia adalah peserta pemain rasa
rupa beda berkedok belaka
tak setali yang selalu lurus
ada yang sama ada yang beda

peradu rasa tak menyisa dera
dalam perbandingan kau dan dia
sedangkan aku hanya pengikut

sebenarnya bisa
jikalah batu pecah dan
menerima apa ada

Sabtu, 04 April 2009

Aku

aku adalah laksana abu
yang buram dari insiden
pembakaran massa lalu

aku adalah laksana abu
yang disimpan demi keabadian
langkah yang di bedah jejak-jejak

untuk jalan massa depan

Jumat, 27 Maret 2009

suara pilihan ajakmu

gumam kaku menerjang suara
barisan poster mengajak laku
pilih dan itu yang kau mau

kelemahan kami kau hibur janji
rintih dan siksa kau usap pundak kami
pilih dan itu yang kau mau

sara kau bilang
itu berguna itu suara

kau juga kami harap
kelemahan kami berserah ganti
dari tanganmu kami pinta

ANGKAT BUKTI !

Sabtu, 21 Maret 2009

ILALANG

tarang baku menata desir
dalam kembara liuran embun
berlapis air berlapis ari
menanti jerih cumbuan tebal
jarak waktu
menuju rapuh menuju renta
angin menerpa
melandas pergi dari
lintasan ilalang berkelana jua
melayang tenang dalam jalan
lintasan sejenak nihil
mantap tanpa arah gayah suara
tak tahu mengapa ?
mungkin sudah tiba jalan singgah
hanya menyala kata peminta

Minggu, 22 Februari 2009

Undangan Kematian

5000 gambar awan
bergerak lambat
di kelopak mataku

nyata buaram tergores sendu
tulisan rintik-rintik hujan
mengguyur sepi
di atas buyut

uarat-urat pegal
menemani lembek dakian tebing

lapangan luas diatas langkah
terkepung karet
menghujam gerak

kata orang
itu tempat tenang !
yang di penuhi tanah kuning
habis galian
gak tahu untuk siapa........?

buyut namanya
beberapa meter
dari pangkalan singgah
yang tajam gerak liku jalan

menanti tiba sang darah
menyala menincar nyawa !

Selasa, 03 Februari 2009

Batu Khayal



Telah kutemukan nyawa arti
dari goyahnya pekik yang beriak

berlari dari dari perkataan
sembunyi dalam semua

kubuka cahaya nyawa berkejar-kejar!!!!!!!!!!

Telah kutemukan arti kaku
dari bibir yang berkata

bergetar ria dengan kuasa
kaku telah terbelakang arti telah terang

Ah.....sungguh susah mengembara
Ala hasil kudapatkan juga......

Telah kutemukan batu khayal
kumasuki goa pikir yang tak berarah

kujelajahi nyawa penyesuaian
kuambil nyawa khayalan

dari batu kericuan

Telah kutemukan jaminan arti
semua telah matang

jalan pikiranpun terjalin terang
dari hasyratpun senang dan riang

tak akan mungkin berpaling dari jalan......
semua yang kekang sudah tenang

Minggu, 18 Januari 2009

Malam Pertama


Dari lirik mutiara tertuju bening yang berkilau
tersaring kata dan langkah
tahap menerobos jalinan rasa
perkara-perkarapun saksi dari kejadian
tentang terhimpunnya cinta

Kita berawal..........
rasa suka dalam keluguan
jalan yang terlewat sangat terang
lintasan suci berhalang rintang dalam jarak
kerapnya aku membangun benteng untukmu

Kau , aku setuju...........
langkah tanpa gegabah kita nikah
dari sejarah lalu kita buka tirai baru
sejarah tak terlupakan

Malam pertama..........
hanya suara kau dan aku
dan sepi mengintai rahasia
dari tabu dan misteri sanggama
dalam rayuan , bercengkerama bercanda gurau
kubujuk dan kucumbu

Aku menimbang keselarasan
tuk mendapatkan keserasian
dari engkau kau ku bergaul dan
bercinta tuk jadikan sejarah

Kuberikan engkau ekpresi cinta yang tinggi dan
disitupun kutemukan fisik dan emosi secara total
hingga rangsangan keluar
sampai mencapai hajat yang larut