pada sisa-sisa matahari
aku berharap berikan cahayamu
untuk malam nanti
senja ini, dia bergerak perlahan dan malu merunduk
dia bercadar pohon-pohon rimbun menutupi jejak-jejak siang tadi
lembayung jingga harumnya kesat di lendirlendir keberanianku
akankah malam menghapus kegelisahan ini?...
oh tidak...
kenapa malam harus ada istirahat dan tidur?...
akankah bisa aku lawan dan menulis sendiri takdirku?...
dimanakah tuhan?...
"berikan aku dua tetes lautan!..."
(bukan maksudku untuk lebih dari yang lainnya
aku hanya ingin buta dari sebab yang belum terjadi dan melayang,
menerpa alunan angin serta pergi dari matahari yang mati.)
tidak lebih kok...
yang terpenting dia memberikan cahaya malam nanti
dan menemaniku tidur diatas alas buritan
andai saja...
lembayung jingga menjadi melati ungu
akan kujadikan malunya sahwat ranjang seumur hidupku
lekuk harapku...
menghirup harum melati ungu
lembayung jingga berubahlah!...
Sekayu...
2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar