Rabu, 28 Oktober 2009

Lembayung Jingga (kepada Nur Azizah)

pada sisa-sisa matahari
aku berharap berikan cahayamu
untuk malam nanti

senja ini, dia bergerak perlahan dan malu merunduk
dia bercadar pohon-pohon rimbun menutupi jejak-jejak siang tadi

lembayung jingga harumnya kesat di lendirlendir keberanianku

akankah malam menghapus kegelisahan ini?...
oh tidak...
kenapa malam harus ada istirahat dan tidur?...
akankah bisa aku lawan dan menulis sendiri takdirku?...
dimanakah tuhan?...
"berikan aku dua tetes lautan!..."
(bukan maksudku untuk lebih dari yang lainnya
aku hanya ingin buta dari sebab yang belum terjadi dan melayang,
menerpa alunan angin serta pergi dari matahari yang mati.)

tidak lebih kok...
yang terpenting dia memberikan cahaya malam nanti
dan menemaniku tidur diatas alas buritan

andai saja...
lembayung jingga menjadi melati ungu

akan kujadikan malunya sahwat ranjang seumur hidupku

lekuk harapku...
menghirup harum melati ungu

lembayung jingga berubahlah!...

Sekayu...
2009

Tidak ada komentar: