kelambu malam menyerak dalam mimpiku
berhias bintangbintang api yang mekar dengan gelora gairahnya
melikat terbelenggu dalam sangkar bekamku
menangis dan membaca mantra sambil melirik airmata yang membuah prajurit
itu semua percuma karna telah lepas tak ada ujungnya
dan matahari telah padam
terseret, terhempas, dan terbuang bahkan hilang
malaikat cahaya mulia.
Rabu, 27 Januari 2010
Jumat, 22 Januari 2010
Album Kelanaku (derai mawar)
derai-derai mawar yang jatuh di atas album kelanaku
selama itu kunang-kunang yang berasal dari kukuku orang yang telah mati
hadir dalam bayang yang terselimut oleh batu tahunku
hembusan tak henti menyapa daun telingaku
mereka bilang mawar itu tak butuh kau yang mengeras menjadi es batu
yang hanya bisa berkedip di atas bibir gemanya....
memang sengaja jurang ku lekungkan dan berkabut
target,
hanya satu anak panah yang ku genggam
dan semua itu telah menembus hatiku sendiri
termasuk jua album yang telah dihiasi oleh mawar itu
berilah aku getar yang menari dalam lambaian mimpi..
aku serak dengan semua, bukan hitam melainkan merah dan putih.
selama itu kunang-kunang yang berasal dari kukuku orang yang telah mati
hadir dalam bayang yang terselimut oleh batu tahunku
hembusan tak henti menyapa daun telingaku
mereka bilang mawar itu tak butuh kau yang mengeras menjadi es batu
yang hanya bisa berkedip di atas bibir gemanya....
memang sengaja jurang ku lekungkan dan berkabut
target,
hanya satu anak panah yang ku genggam
dan semua itu telah menembus hatiku sendiri
termasuk jua album yang telah dihiasi oleh mawar itu
berilah aku getar yang menari dalam lambaian mimpi..
aku serak dengan semua, bukan hitam melainkan merah dan putih.
Selasa, 12 Januari 2010
Pelangi dalam Bias Tangan
masih terlalu kecil tanganku ini mencari kerikil yang teramat sangat lekat
langkah kakiku pun belum jauh melangkahi pelangi yang kami bicarakan saat di atas atap
kau masih samar ketika kau pergi meninggalkan kampung yang rapuh tak tahu renopasi
merpati pun tak kunjung datang kepadaku membawa angin dari sisasisa suaramu
panas dan hujan mengejekku memberi embun yang sangat rimbun dalam musimnya
tak ada bayang, tak ada gambar, tak ada suara, dan tak ada kamu dalam kabut itu
"semuanya palsu." tolakku
mungkin perlu berpikir kedua kali agar aku memperoleh dirimu dan gengaman serta langkah
kau yang memberikan aku penggali dari album yang telah lama terkubur
dan kau yang memberikan aku bingkai untuk menghiasi album shabku
setelah kupikirkan kau hanya cukup memberiku pundak dan seterusnya biar aku yang memikulnya
ingin ku bekam dirimu agar kau tak lagi hadir dalam mimpiku
kau luka, dan gairah dalam sahwatku.
Sekayu, 2010
langkah kakiku pun belum jauh melangkahi pelangi yang kami bicarakan saat di atas atap
kau masih samar ketika kau pergi meninggalkan kampung yang rapuh tak tahu renopasi
merpati pun tak kunjung datang kepadaku membawa angin dari sisasisa suaramu
panas dan hujan mengejekku memberi embun yang sangat rimbun dalam musimnya
tak ada bayang, tak ada gambar, tak ada suara, dan tak ada kamu dalam kabut itu
"semuanya palsu." tolakku
mungkin perlu berpikir kedua kali agar aku memperoleh dirimu dan gengaman serta langkah
kau yang memberikan aku penggali dari album yang telah lama terkubur
dan kau yang memberikan aku bingkai untuk menghiasi album shabku
setelah kupikirkan kau hanya cukup memberiku pundak dan seterusnya biar aku yang memikulnya
ingin ku bekam dirimu agar kau tak lagi hadir dalam mimpiku
kau luka, dan gairah dalam sahwatku.
Sekayu, 2010
Langganan:
Postingan (Atom)