masih terlalu kecil tanganku ini mencari kerikil yang teramat sangat lekat
langkah kakiku pun belum jauh melangkahi pelangi yang kami bicarakan saat di atas atap
kau masih samar ketika kau pergi meninggalkan kampung yang rapuh tak tahu renopasi
merpati pun tak kunjung datang kepadaku membawa angin dari sisasisa suaramu
panas dan hujan mengejekku memberi embun yang sangat rimbun dalam musimnya
tak ada bayang, tak ada gambar, tak ada suara, dan tak ada kamu dalam kabut itu
"semuanya palsu." tolakku
mungkin perlu berpikir kedua kali agar aku memperoleh dirimu dan gengaman serta langkah
kau yang memberikan aku penggali dari album yang telah lama terkubur
dan kau yang memberikan aku bingkai untuk menghiasi album shabku
setelah kupikirkan kau hanya cukup memberiku pundak dan seterusnya biar aku yang memikulnya
ingin ku bekam dirimu agar kau tak lagi hadir dalam mimpiku
kau luka, dan gairah dalam sahwatku.
Sekayu, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar