dibawah pohon besar
menghujah pentas renungan
dengan dataran sungai musi
pikiran menerawang khayal
akan kelir yang tersimpan rahasia mistis
ditambah sebuah gubuk
yang berdiri di belakang pikiran
tentang gelombang
yang tak teramat sangat deras
utamanya lagi pundakku berdesir
ketika kilatan bulan
dan sebuah pembatas penglihatan
hadir membawa warna
kemerah-merahan dilangit itu
bukan sebuah peradaban
kelokan jalan berakar seribu
sedangkan alam juga masih menyala
dengan tirainya
tanpa tahu kapankan.....itu!
sekayu...dermaga musi
2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar